Langkah Keempat

Langkah berikutnya adalah berkomunikasi dengan komputer dan melakukan penempatan file (merekam data) ke memori mikrokontroler. Untuk melakukan penempatan file ini, yang juga disebut sebagai upload, ada 2 cara yang perlu diketahui, yaitu upload secara ICSP dan upload secara Bootloader.

Upload secara ICSP, merupakan proses pengisian memori mikrokontroler yang standar, yaitu menggunakan tambahan alat pemrogram eksternal.

Upload secara Bootloader adalah dengan cara memanggil instruksi yang sudah ditanam lebih dulu di memori mikrokontroler. Pemanggilan ini dilakukan dengan komunikasi serial biasa. Upload secara bootloader ini lebih disukai, karena praktis, yaitu tidak membutuhkan alat pemrogram eksternal atau jalur tambahan saat melakukan proses, dan proses upload dapat dilakukan sementara komunikasi dengan komputer sedang berjalan.

Langkah Ketiga

Setelah membuat PCB, maka langkah berikutnya adalah memasang komponen. Berikut ini foto rangkaian yang sudah jadi:

Langkah Kedua

Setelah langkah pertama, tentu langkah kedua. Ok, jadi langkah pertama adalah mendapatkan hardware dan softwarenya. Software tinggal didownload, sedangkan hardware ada 2 pilihan, yaitu beli atau membuat. Ternyata saya lebih memilih membuat sendiri. Maka langkah kedua ini adalah membuat PCB. Apabila Anda sudah memilih membeli, maka Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya (hehehe, mohon maaf, langkah berikutnya ini belum dibuat, jadi dengan kata lain, silahkan menunggu hingga rangkaian saya jadi, ok).

Pembuatan PCB dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan memfotokopi rancangan gambar yang telah diprint (fotokopi pada kertas glossy), dan kemudian menyetrika hasil fotokopi tersebut di atas papan tembaga. Tunggu hingga panas betul-betul merata dan maksimal, baru lembaran kertas glossy fotokopi tersebut dilepas.

Setelah itu, masukkan papan tembaga bergambar itu pada larutan Feri Kloride. Tunggu hingga semua tembaga di luar gambar cetakan melarut. Setelah itu tinggal membersihkan gambar, dan melubangi papan untuk menempatkan kaki komponen.

Berikut ini foto-foto urutan kejadian pembuatan PCB:

Membuat sendiri Arduino

Baiklah, apabila Anda sudah membeli rangkaian Arduino itu, maka silahkan men-skip (melompati) bagian ini. Namun jika Anda belum membeli karena sesuatu hal, dan kemudian Anda ingin untuk membuatnya sendiri, maka silahkan membaca bagian ini. Sebenarnya dengan membuat sendiri, ada banyak keuntungan, salah satunya adalah sebagai sasaran untuk penyaluran hobi, dan juga menambah rasa kebanggaan atas diri sendiri apabila berhasil.

Ok, langsung saja, sebenarnya kita bisa langsung membuat rangkaian Serial seperti yang telah dicontohkan di website Arduino (bahkan tidak hanya gambar skematik, tetapi juga layout PCB-nya disediakan). Namun rangkaian tersebut belum memiliki I/O yang terpasang. Menurut pengalaman saya, ketika penyambungan I/O tidak terpasang dengan benar (putus sambung puts), khususnya untuk input, maka bisa menyebabkan mikrokontroler menjadi rusak, karena membangkitkan tegangan yang sangat tinggi untuk membaca input yang tak tersambung itu. Sebagai alternatifnya, saya memberikan rangkaian Arduino versi Serial dengan tambahan I/O seperti terlihat pada gambar berikut ini:



Rangkaian di atas memiliki 6 input digital (berupa tombol dan saklar Dip Switch), 8 output digital (berupa LED), 1 input analog (berupa potensio) dan1 output analog (berupa motor dc). Berikut gambar skematik rangkaian di atas:


Berikut layout PCB tampak atas:


Berikut layout PCB tampak bawah:


Semua gambar di atas beserta daftar komponen dapat didownload di bawah ini:

Langkah Pertama

Baiklah, setelah merasakan sedikit penasaran (+ bingung) tentang apa itu Arduino, maka inilah langkah awal yang perlu dilakukan untuk dapat mempelajarinya, yaitu:

--> Dapatkan hardware dan softwarenya!

Hardware Arduino bisa ditemukan di: http://www.arduino.cc/en/Main/Hardware
Sedangkan softwarenya bisa ditemukan di: http://arduino.cc/en/Main/Software. Downloadlah versi yang terbaru, yaitu Arduino 0018.

Untuk hardware, banyak sekali jenisnya, dari yang paling baru, dengan nama Duemilanove, hingga yang paling lama, yang dinamai Serial. Saran saya, apabila Anda ingin membuat sendiri, maka buatlah rangkaian Serial, karena paling mudah dibuat. Sedangkan untuk rangkaian yang lain, lebih baik membelinya, selain tidak membuang waktu dan tenaga, juga harganya yang sangat murah (saat saya membeli, harganya hanya 254 ribu, promosi nih). Info dari google, Anda bisa mendapatkan rangkaian Arduino Duemilanove ini di salah satu agen Arduino di Indonesia, yaitu di: http://www.indorobotika.com.
Untuk tutorial dan informasi yang lebih bagus dan berbahasa Indonesia, bisa Anda lihat di alamat berikut ini:
sedangkan homepage resminya adalah di: http://www.arduino.cc/
dan beberapa situs tutorial Arduino yang populer, di antaranya:
Juga ada forum diskusi Arduino Indonesia di Facebook: Arduino Indonesia

Arduino, apa itu?

Mengetikkan kata "what is Arduino" di kolom pencarian Google, ternyata saya mendapatkan seabreg (banyak sekali) keterangan tentang Arduino. Wuih, demam Arduino saya alami nih - ya benar - rasanya panas-dingin serta sedikit pusing.

Ok, langsung saja, terjemahan secara bebas dan singkat mengenai apa itu Arduino, kira-kira seperti berikut ini:
"Arduino adalah sebuah kit elektronik yang open source, baik hardware (gambar rangkaian) maupun softwarenya, yang mampu berkomunikasi dengan komputer, dan membuat komputer dapat membaca dan mengendalikan hal-hal fisik di luarnya (sering disebut sebagai physical computing)".

Ya, sebenarnya masih banyak keterangan lain, namun karena terlalu banyak yang diketikkan, ... , dan dengan alasan agar tidak membuang waktu dan tenaga, mengapa tidak langsung mencobanya saja, bukankah moto pembelajaran yang baik adalah "Learning by doing"? hehehe :) wah ketahuan malas nih.